otakatikawas!

otakatikawas!

Tanah Air Imam Bukhari Ditengah Merah Soviet

|
Berbatasan dengan negara –stan lainnya, yaitu Kazakhstan disebelah barat dan utara, Kirgistan dan Tajikistan disebelah timur, Afghanistan dan Turkeminstan di sebelah selatan, Uzbekistan adalah negara tanpa wilayah atas laut.
Bendera Nasional  Uzbekistan
Wilayah Uzbekistan yang berada di Asia Tengah memiliki luas sebesar 447.400 km persegi. Puncak tertinggi di Uzbekistan adalah gunung Khazret Sultan dengan ketinggian 4,634 meter diatas permukaan laut. Kota di Ubekistan yang cukup terkenal ialah Andijan, Bukhara, Samarkand, dan ibuktanya, Tashket.

Dahulu sebelum dikuasai oleh Nomaden Uzbek yang berbahasa Turki Timur pada abad 16, Uzbekistan merupakan wilayah kerajaan Samanid Persia dan Timurid. Kemudian Uzbekistan masuk kedalam wilayah kerajaan Rusia pada abad 19, dan menjadi bagian dari Uni Soviet pada tahun 1924. Uzbekistan kemudian memerdekakan diri pada tahun ketika Uni Soviet pecah, yaitu 1991.
Foto Satelit Uzbekistan
Dalam ekonomi, Uzbekistan sangat mengontrol roda perekonomian negarannya sehingga  investor asing sulit masuk, walau mereka mendeklarasikan akan mengadopsi sistem ekonomi pasar. Dalam komoditas, Uzbekistan bersandar pada produksi kapas, emas, kalium, gas alam, dan uranium. Walau memproduksi gas alam dan uranium, 45% dari jumlah total 27.600.00 penduduk Uzbekistan berpenghasilan dibawah 1.25$ perharinya.
Mata uang Uzbekistan adalah Som. Pendapatan perkapita penduduknya adalah 3000 US$ pertahunnya, dan bentuk pemerintahannya adalah republik presidensial.
Letaknya yang berada di tengah Asia membuat Uzbekistan memiliki sejarh yang cukup menarik. Hal ini karena kota-kota yang menjadi persinggahan utama Jalur Sutra, yaitu Samarkand, Bukhara, dan Khiva berada di Uzbekistan.
Sejarah Uzbekistan bermula dari nomaden Iran yang bermukim pada dataran Asia Tengah 1000 tahun SM. Hingga beberapa abad kemudian sampai nomaden Iran tersebut menetap, mereka mengembangkan sistem irigasi dari sungai-sungai. Setelah perkembangan tersebut, kota Samarkand dan Bukhara mulai berdiri dan menjadi pusat pemerintahan dan budaya. Kedua kota tersebut semakin makmur ketika menjadi pusat dagang Jalur Sutra setelah Cina memulai jalur dagang ke barat pada abad ke-5 SM.
Kemakmuran tersebut memancing konflik atas kuasa daerah itu. Beberapa kali terjadi konflik antara Kerajaan Persia dan Kekaisaran Cina sebelum Alexander berhasil menguasai wilayah tersebut ke dalam Kerajaan Macedonia miliknya pada tahun 328 SM.
Posisinya yang berada dia Asia Tengah menjadikan Uzbekistan mengenali beberapa agama. Sampai dengan 1 abad Masehi, agama yang dominan berada di Uzbekistan adalah Zoroaster sampai dengan kemudian tiba agama Kristen, dan Buddha yang cukup banyak mengambil pengikut disana
Dataran asia tengah mulai diinvasi oleh bangsa Arab pada pertengahan abad ke-7 dalam bagian mereka untuk menaklukan Kerajaan Persia. Wilayah tersebut berhasil dikuasai penih oleh bangsa Arab pada abad ke-8 masehi. Bangsa Arab dengan mudah menguasai wilayah tersebut karena di pimpin seorang jendral ternama dan semangat mereka untuk menyebarkan agama Islam.  Islam dengan cepat menyebar di wilayah asia tengah. Pengaruh Islam di asia tengah semakin kokoh setelah kemenangan bangsa Arab atas Cina di pertempuran Sungai Talas pada 750 masehi.
Dukungan penduduk wilayah asia tengah menjadi salah kunci kekhalifahan Abbasiyah merebut tampuk kekuasaan dari kekhalifahan Umayyah. Hal tersebut menjadikan Dinasti Abbasiyah begitu mengembangkan wilayah tersebut.
Ketika dinasti Abbasiyah memasuki abad keemasannya, begitu juga kota-kota di Uzbekistan, terutama Bukhara. Bukhara tidak hanya menjadi pusat perdagangan jalur sutra, tapi juga menjadi pusat agama, sejarah, dan kebudayaan dunia muslim yang mampu menyaingi kota besar lainnya seperti Kairo, Baghdad, dan Cordoba. Banyak tokoh Islam yang berpengaruh berasal dari kota Bukhara. Salah satunya adalah Imam Bukhari, yang dimana nama dia tersebut diambil dari kota asalnya.
Mawarananhr mulai dikuasai oleh penduduk Iran lokal ketika dinasti Abbasiyah melemah. Bahasa persia mulai menjadi bahasa yang banyak digunakan setelah kuasa arab atas Mawarananhr hilang. Dinasti Samaniyah akhirnya menguasai Mawarananhr.
Bangsa Turki mulai masuk dari utara sebagai prajurit bayaran pada abad ke-9 masehi. Orang-orang turki yang tadinya hanya merupakan tentara bayaran mulai menguasai pemerintahan dinasti Samaniyah, terutama ketika mereka semakin lemah pada abad-10 masehi. Bangsa turki dari wilayah lain pun semakin banyak yang bermigrasi ke Mawarananhr.
Ghaznafiyah adalah kerajaan turki pertama yang berkuasa di wilayah Mawarananhr. Kerajaan tersebut didirikan pada abad ke-10 masehi dan daerah kekuasaan sampai encakup bagian utara India. Akan tetapi dengan semakin banyaknya bangsa turki yang bermigrasi, kekuasaan kerajaan terbagi antara 2 suku, yaitu Karakaniyah yang berkuasa di daerah timur Ghaznafiyah. Dan Seljuk yang berkuasa yang berkuasa didaerah barat, berpusat di Khawarizmi.
Slejuk akhirnya berjaya atas Mawarannanhr dan terus berkuasa sampai dengan datangnya bangsa mongol di abad 12 masehi.
Invasi Mongol di daerah asia tengah yang berlangsung kira-kira dari 1219 sampai 1225 membawa perubahan besar dalam demografik penduduk daerah sana. Turkifikasi yang terjadi sejak berabad-abad sebelumnya dengan bermigrasinya bangsa turki ke Mawarananhr semakin cepat karena mayoritas pasukan Mongol saat itu berisikan nomaden Turki yang di inkorporasikan kedalam pasukan Mongol. Pasukan Mongol juga merusak habis-habisan kota-kota besar seperti Bukhara dan Khawarizmi.
Bangsa Mongol pula membawa perubahan budaya bagi daerah tersebut, yaitu seorang pemimpin hanya boleh diangkat apabila ia keturunan dari Jengis Khan.
Setelah meninggalnya Gengis Khan di 1227, dia membagi daerah kekuasaannya menjadi 4 untuk putra-putranya. Walau kerajaan-kerajaan warisan Gengis Khan tersebut selalu berada di ambang perpecahan , Hukum-hukum Mongol berhasil mempertahankan kekuasaan bangsa Mongol hingga beberapa generasi. Kuasa atas Mawarananhr selalu berada di bawah keturunan langsung dari Kaghatai, putra kedua dari Jengis Khan.
Pada abad ke 14 masehi, Kerajaan Mongol pun mulai pecah. Begotu pula dengan daerah kekuasaan Kaghatai mulai terganggu akibat ulah suku-suku yang berusaha memperebutkan pengaruh.  Pada tahun 1380, akhirnya muncul Timurleng yang menjadi kekuatan dominan atas Mawarananhr kedepannya. Walau dia bukan keturunan dari langsung dari Jenghis Khan, Timurleng merupakan pemimpin de facto atas Mawarananhr dan menaklukkan seluruh bagian barat asia teangah, sebagian Iran dan dataran selatan laut Aral. Dia juga sempat menginvasi Rusia sebelum akhirnya meninggal dalam ekspedisi menaklukkan Cina pada tahun 1405.
Pada masa kekuasaan, Timur mengumpulkan berbagai macam seniman, ilmuwan, dan budayawan dari berbagai daerah di Mawarananhr ke ibukota kerajaannya, Samarkand. Dengan usahanya dalam mendukung orang-orang tersebut, Kerajaan Timurleng menjadi sangat kaya akan kebudayaan. Salah satu cucunya, Ulug Begh menjadi astronom terkenal di dunia. Akan tetapi sepeninggalnya Timur, kerajaan terbelah menjadi dua.
Sekelompok Penari Bacha di tahun 1905
Pada 1501, suku Uzbek mulai menginvasi Mawarananhr sampai pada tahun 1510 mereka benar-benar menguasai seluruh asia tengah. Daerah-daerah Mawarananhr terbagi atas beberapa kerajaan kecil. Bukhoro menjadi kota yang sangat kuat pada masa kekuasaan Uzbek. Kerajaan-kerajaan Uzbek memiliki hubungan yang buruk dengan Kerajaan Iran, karena paham Uzbek yang sunni sedangkan kerajaan Iran pada saat itu adalah syi’ah.

Pertikaian antar kerajaan dalam Uzbek melemahkan diri mereka sendiri. Selain itu rute dagang Jalur Sutra mulai tidak digunakan setelah bangsa Eropa membuka jakur dagang laut Eropa-India-Cina.
Melemahnya Mawarananhr ini menarik perhatian Tsar Rusia. Para pedagang Rusia pun mulai membuka jalur dagang ke asia tengah. Bukan hanya potensi akan asia tengah yang menarik asia tengah, tapi juga penjualan budak Rusia yang marak di pasar-pasar budak di Bukhara dan Khiva membuat Rusia cukup gerah. Penjulan budak orang rusia itu membuat permusuhan antar kerjaan-kerajaan asia tengah semakin dimusuhi Tsar Rusia.
Pada abad ke 19 masehi, ketertarikan Rusia akan Asia Tengah semakin membesar. Terdorong atas kekhawatiran desain Inggris di asia tengah, perbudakan orang rusia yang kerap terjadi di wilayah tersebut, keinginan untuk mengontrol perdagangan di daerah asia tengah dan mengamankan sumber kapas bagi Rsuia setelah pemasok kapas utama bagi mereka saat itu, Amerika Serikat, jatuh kedalam perang sipil.
Kementrian perang Rusia mulai mengirimkan pasukannya ke asia tengah pada tahun 1850. Akhirnya seluruh kerajaan di asia tengah menjadi bagian dari Rusia setelah Khiva menjadi proktetorat Rusia.
Selama decade awal pemerintahan Rusia atas asia tengah, tidak banyak yang berubah dalam kehiduoan sehari-hari rakyat asia tengah. Pribumni di sana pun masih berkuasa walau kekuasaan mereka berada dibawah Gubernur Jendral dari Rusia.
Pasukan Rusia Memasuki Wilayah Uzbekistan
Kondisi mulai berubah ketika Rusia membangun jalur kereta api kedaerah tersebut dan membawa banyak orang rusia yang mulai menetap disana. Rusia pun mulai mengintervensi urusan rumah tangga kerjaa-kerajaan di asia tengah.  Hal ini memunculkan gerakan Jadidisme, yaitu gerakan mempertahankan budaya Islam dari rusia.
Orang-orang Jadidis yang berusaha memerdekakan bangsa dari Rusia mulai mendapat tempatnya setelah kemenangan Jepang atas Rusia di Perang Rusia-Jepang pada tahun 1905. Akan tetapi pemerintahan Tsar yang tadinya menjanjikan demokrasi malah akhirnya menjadi semakin otoriter memaksa lawan-lawan politik kembali bersembunyi. Orang-orang jadidis kembali mendapat kesempatan pada revolusi Bolshevik di tahun 1917.  Mereka berusaha memerdekakan diri dari Soviet walau pada akhirnya digagalkan. Orang-orang jadidis akhirnya masuk kedalam Partai Komunis Soviet.
Gerakan revolusi lainnya, Basmachi mulai melakukan perlawanan gerilya setelah pecahnya revolusi Bolshevik pada tahun 1917.  Perlawanan gerilya orang-orang Basmachi berakhir setelah Rusia mengahancurkan mereka pada tahun 1922.
Pada masa Stalin, banyak tokoh-tokoh di partai komunis asia tengah diganti dengan orang-orang yang setia kepada Moskow setelah kecurigaan Stalin akan kaum nasionalis yang berkuasa pada masa Lenin dulu. Ketika perang dunia pecah dan Rusia turut bergabung dalam kancah perang, banyak peralatan industry yang diungsikan ke kawasan asia tengah. Hal semakin mendorong migrasi orang-orang rusia di kawasan asia tengah.
Sepeninggalnya Stalin pada tahun 1953, Sekretaris Jendral Nikita Kruschev memberikan kembali tempat bagi kaum nasionalis yang tadinya dibersihkan pada periode pemerintahan Stalin.  Orang-orang Uzbek yang berada di dalam Partai Komunis dan memiliki kekuasaan pun semakin banyak, walau bahasa rusia masih menjadi bahasa resmi negara dan siapapun yang bergaya hidup Uzbek akan diasingkan masih terjadi pada masa itu.
Dengan semakin banyak orang Uzbek yang berkuasa atas tanah mereka sendiri, jaringan kekuasaan yang berdasarkan pada suku mulai muncul kembali. Sharaf Rashidov menjadi pemimpin partai komunis Uzbekistan yang paling berpengaruh karena jaringan tersebut. Rashidov berhasil membuat Moskow menjadi lebih longgar atas kuasanya di Uzbekistan dengan menyogok banyak petinggi partai komunis Soviet pada masa Sekjen Brezhnev.
Sepeninggalnya Rashidov pada awal 80-an, Moskow mulai mengokohkan kembail kuasanya atas Uzbekistan yang mulai hilang 1 dekade silam. Pada 1986, Partai Komunis Uzbekistan dibersihkan total dan banyak anggotanya disidangkan atas kasus korupsi. Di Rusia, Uzbekistan menjadi dikenal karena korupsi. Pembersihan tersebut dirasa tidak adil oleh rakyat Uzbek, gerakan nasionalis pun mulai menguat pada era 80-an.
Uzbekistan pun memerdekakan diri pada 31 Agustus 1991 sesaat setelah pecahnya Uni Soviet dan Islam Karimov menjadi presiden pertama hinga saat ini. Uzbekistan pada saat ini mengalami krisis HAM dibawah kekuasaan Islam Karimov. Karimov bahkan memenjarakan keponakannya sendiri yang seorang wartawan yaitu Jamshid Karimov.
-Disadur dari en.wikipedia.org.-

0 comments:

Post a Comment

 

Design modified by mugimunteng | Basic Design by Dzignine in Collaboration with Trucks, SUV, Kidney Stones