otakatikawas!

otakatikawas!

Pahlawan Muda Masa Depan

|

Seorang pahlawan nggak harus datang dari masa lalu kan? Gimana kalau seorang pahlawan di masa depan yang datang dari periode sekarang? Berikut bahasannya.
 
Sosok pria dengan tinggi kurang lebih 170 cm, berkaca mata, berbadan tegap, begitulah sosok seorang mahasiswa kelahiran Padang ini, dia adalah Muhammad Iman Usman. Di umur yang hampir genap 20 tahun, Iman adalah seorang sosok yang telah menginspirasi banyak orang. Mengapa tidak, dengan umurnya yang tergolong sangat muda, Iman telah mendapat banyak penghargaan, tidak terbatas dalam lingkup nasional, namun gelar sebagai Global Changemaker-pun berhasil Iman raih untuk dibawa pulang.

Iman, seorang pemuda dengan ambisi kuat dalam bidang Youth Empowerement, membuatnya menjadi sosok muda inspiratif. Tidak banyak yang mengenali figur seorang Iman, dalang dari berbagai organisasi dan kegiatan. Kisah perjuangannya dimulai pada umur 14 tahun, saat Iman mulai mengembangkan toko online besutannya serta memimpin beberapa kegiatan pemuda di kampung halamannya. Ketertarikannya dengan Hak Asasi Anak menjadi lebih intensif ketika Iman terpilih menjadi General Secretary untuk Forum Anak Sumatera Barat, berlanjut kemudian hingga pada tahun 2007, dibentuklah sebuah Komunitas Anak Kritis Indonesia dan diprakarsai oleh seorang Muhammad Iman Usman.

Tanggal 24-27 Juli 2008, Iman, seorang siswa SMAN 1 Padang yang mendapat penghargaan sebagai Pemimpin Muda Indonesia oleh Presiden Republik Indonesia, bergabung dalam Forum Anak Nasional. Sebagai siswa SMAN 1 Padang, Iman yang merupakan seseorang dengan berbagai keaktifannya diluar, pun turut aktif di berbagai kegiatan sekolah, contohnya adalah keikutsertaan Iman dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) sebagai ketua bidang 4. Telusur punya telusur, seorang Iman-pun ternyata punya hobby yang unik, yaitu Menyanyi! Sebut saja Pom-pom boys, sebuah grup musik asal kelas sosial SMAN 1 Padang.

Prestasi gemilang Iman terus bergulir sepanjang hidupnya. Berlanjut dengan ditunjuknya Iman sebagai Mondialogo Junior Ambassador, besutan UNESCO dan Daimler, di Beijing, China pada Oktober 2008. Berkat kehadirannya di Beijing China, Iman dipertemukan dengan Mr. Thirkell dari British International School Jakarta, yang lantas kemudian membuat pandangan Iman semakin terbuka akan pentingnya membangun masa depan pemuda Indonesia yang lebih baik.

You’re a very inspirational young man. Indonesia need you to be better. You should go abroad, and learn outside for your country. I never meet a young man in your age in Indonesia who has thought and did for his country”, seperti yang diucapkan Mr. Thirkell kepada Iman disela-sela perjalanan di Beijing, China.

Sepulangnya dari Beijing, China, kesibukan Iman semakin menjadi-jadi. Lomba disana-sini, kegiatan dari A sampai Z-pun tetap menjadi rutinitasnya, sehingga di bulan Desember, prestasi akademiknya menurun drastis, walau gelar Juara 1 di kelas masih disandangnya.

Menurunnya nilai-nilai raport semester 1 di kelas XII, membuat Iman kecewa terhadap guru-gurunya, kecewa dalam arti tanda kutip. Jika apabila ditilik kebelakang, prestasi Iman dalam berbagai mata pelajaran sangatlah gemilang. Juara debat ekonomi, debat bahasa Indonesia, dan berbagai lomba lainnya sudah seperti bagian keseharian hidupnya. Namun kekecewaan Iman tidak menjadikannya patah semangat, justru menjadi cambukan jika PMDK HI UI tetap menjadi incarannya.

Hari demi hari berlalu, mimpinya yang besar bagi pemuda Indonesia semakin tertancap dalam dipikirannya. Hak-hak anak yang harus diperjuangkan, masa depan pemuda Indonesia, selalu terbayang-bayang. Singkat cerita, hingga pada akhirnya, Muhammad Iman Usman menjadi mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Indonesia.

Sebelum resmi menjadi bagian dari keluarga besar Universitas Indonesia, terlebih dahulu, di akhir Mei 2009, Iman berkesempatan untuk hadir di acara 1st Microsoft Regional Innovative Student Forum, Kuala Lumpur, Malaysia. 5 hari di Malaysia, membuatnya bertemu dengan semakin banyak orang hebat. Dari dosen Universitas Indonesia yang akan jadi dosennya kelak, hingga guru-guru hebat dari seluruh dunia, termasuk Indonesia, yang mengaplikasikan ICT ke dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran tidak terjadi secara membosankan. Dan, Mei 2009 menjadi awal dari proyek Iman yang baru, yaitu Children Behind Us!

Petualangan di SMA resmi berakhir, kemudian Iman resmi menjadi mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Indonesia yang didapatnya melalui jalur PMDK. Kisah perjuangannya sebagai mahasiswa, diawali ketika pada tanggal 12 September 2009, 43 mahasiswa baru didampingi senior angkatan 2007 jurusan Ilmu Hubungan Internasional UI didampingi melakukan kunjungan Non-Governmental Organization bekerjasama dengan organisasi HOPE Worldwide Indonesia ke Cilincing, Jakarta Utara.

Iman dengan tingkat percaya diri yang tinggi, kembali menorehkan prestasi di penghujung tahun 2009. Kisah unik kali ini berawal pada pertengahan tahun 2009, dimana Iman masih menyandang status sebagai siswa SMAN 1 Padang, ketika Iman mendengar mengenai pendaftaran Duta Muda Indonesia-ASEAN 2009 dengan salah satu kriteria peserta adalah menyandang predikat Mahasiswa aktif. Berbekal keyakinan karena Iman-pun sudah mendapat lampu hijau sebagai Mahasiswa HI UI melalui jalur PMDK, pihak penyelenggara akhirnya membolehkan Iman mendaftar. Dengan sedikit tidak percaya, menjelang penghujung tahun 2009, setelah melewati proses yang cukup panjang, Iman dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya bersama 19 orang untuk kemudian mengikuti proses karantina. Hingga pada malam penganugerahan, lantas Iman terpilih menjadi juara 1 Duta Muda Indonesia-ASEAN Pria, dengan motivasi terbesarnya, “Saya hanya akan mencoba just perform. Nggak susah kok, karena saya ikut karena kemauan saya, saya tahu apa yang ingin saya capai, dan I just do what I love, and love what I do. Simple!” –Muhammad Iman Usman

Menyandang predikat sebagai Duta Muda Indonesia-ASEAN, lantas bersama teman-temannya, lantas kemudian Iman mendirikan sebuah organisasi, yaitu Indonesian Future Leaders (IFL). Kegiatan perdana IFL, dimulai terkait dengan Gempa di kampong halaman Iman, Padang, pada tanggal 30 September 2009. Iman, President IFL sekaligus alumni SMAN 1 Padang, pada 5 Januari 2010 berkesempatan untuk mengadakan presentasi dalam rangka memotivasi adik-adiknya di SMAN 1 Padang dengan membawakan tema “How to be a high quality student”.

6 bulan kemudian, Iman kembali mendapat kesempatan untuk menghadiri acara My Summit, konferensi resmi yang ditujukan kepada pemuda/i di seluruh dunia yang diselenggarakan bersamaan dengan G20 Summit, Kanada, yang lantas akan dihadiri oleh para pemimpin-pemimpin dunia. Lagi-lagi, tanggung jawab Iman sebagai delegasi cukup berat, karena sebagai delegasi bukan hanya menjadi representasi negara sebesar Indonesia, namun juga harus ada pelajaran yang dapat dibawa pulang ke Indonesia. Akhirnya, Iman menyanggupi apa yang menjadi tanggung jawabnya selama My Summit berlangsung, dan kemudian berusaha untuk membawa pelajaran terbaik bagi Indonesia kedepannya.

Lantas, hingga pada tahun 2011, berikut prestasi yang berhasil dibawa pulang oleh Iman:

1.      Global Teen Leaders 2011, held by We Are Family Foundation USA. Iman was the first ever Indonesian who received the award.
2.      Ashoka Young Changemaker Award 2010, held by Ashoka Indonesia. Lately, Iman also appointed by Ashoka Global Venture based in New York as the first ever Indonesian youth who joined Ashoka Global Venture.
3.      Global Changemakers, selected by British Council among more than 1600 applicants worldwide to come and learn in the United Kingdom (November 2010)
4.      One of 5 recipients in the world for “Be The Change Award 2010“, given by Global Volunteers Network [Agustus 2010]

Dan sekarang, Iman sedang menggarap sebuah proyek bersama Indonesian Future Leaders, yaitu Parlemen Muda.

“Parlemen Muda merupakan sidang parlemen bagi pemuda di Indonesia. Tidak hanya mempertemukan 33-66 pemuda dari seluruh Indonesia sebagai perwakilan terpilih, Parlemen Muda memfasilitasi konferensi tahunan supaya mereka dapat saling bertukar pikiran mengenai isu-isu penting. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pemberdayaan pemuda dan sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi pemuda dalam politik, terutama dalam proses pembentukan kebijakan.”

Nb: Tulisan ini dibuat berdasarkan studi literatur di imanusman.com

1 comments:

{ lubis } at: December 17, 2011 at 7:28 AM said...

pengen seperti mas iman

Post a Comment

 

Design modified by mugimunteng | Basic Design by Dzignine in Collaboration with Trucks, SUV, Kidney Stones