otakatikawas!

otakatikawas!

16 TAHUN PERJALANAN HIDUPKU

|
Shafira Andriani/XI IPA 1
Aku dan Mama :')

MASA BALITA
Senin, 8 Agustus 1994. Tidak ada yang spesial dari hari itu, sama seperti hari-hari lainnya sampai tepat pada pukul 22.00 terdengar suara tangisan seorang bayi perempuan dari kamar bersalin RS. Pelni. Bayi perempuan ini lahir dengan berat 3,2 kg dan panjang 49 cm. Setelah penantian selama 9 bulan akhirnya hari yang ditunggu-tunggu datang juga, hari dimana aku melihat dunia untuk pertama kalinya. Shafira Andriani adalah nama yang diberikan oleh kedua orang tuaku. Shafira diambil dari ‘saphhire’ yaitu batu mulai yang memiliki warna yang sangat indah, sedangkan ‘Andriani’ merupakan singkatan dari ‘anak dari Lisnawati dan Rachmadi’. Sejak kecil orang-orang memanggilku Fira.

Seluruh keluargaku sangat antusias menyambut kelahiranku. Mamaku bercerita bahwa pada malam kelahiranku hampir seluruh anggota keluarga berada di rumah sakit. Aku merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Dari keluarga mamaku, aku merupakan cucu pertama sedangkan dari keluarga papaku aku merupakan cucu keempat.

Aku dan keluarga kecilku tinggal di rumah nenekku bersama dengan anggota keluarga lain dari mamaku. Rumahku ramai sekali karena om dan tante juga tinggal bersamaku. Begitu banyak waktu yang aku habiskan bersama keluarga dari mamaku membuatku menjadi sangat dekat dengan mereka. Karena aku cucu pertama dan merupakan satu-satunya anak kecil yang ada di rumah waktu itu, maka aku menjadi sangat disayangi oleh keluargaku. Segala sesuatu yang aku minta pasti diberikan oleh keluargaku. Ketika kecil aku senang sekali digendong oleh om dan tanteku. Mamaku selalu mengajakku pergi setiap minggu. Biasanya kami berdua pergi ke Pasaraya setiap hari Sabtu. Satu hal yang aku selalu ingat dari masa kecilku adalah ketika aku berumur 7 bulan aku diberikan minum coca-cola oleh omku. Aku pun tidak mengerti kenapa omku memberiku coca-cola. Untungnya tidak terjadi apa-apa denganku dan aku tetap sehat.



Ketika aku berumur 2,5 tahun aku mulai sekolah. Aku dimasukkan ke TK Aisyiah yang lokasinya dekat dengan rumahku. Orangtuaku memasukkanku ke TK agar aku mempunyai kegiatan selain di rumah, kata mamaku “daripada nganggur di rumah”. Usiaku yang terlalu dini untuk bersekolah membuatku malas-malasan bersekolah. Aku sering sekali tidak masuk sekolah. Aku masih ingin bermain-main. Selain itu, ada beberapa teman yang menjahiliku di sekolah sehingga membuatku malas ke sekolah. Pada akhirnya, setelah merayakan ulang tahunku yang ketiga aku berhenti bersekolah di TK Aisyiah. 

Dari TK Aisyiah aku pindah ke TK Putra III yang lokasinya juga tidak begitu jauh dari rumahku. Kesan pertamaku saat datang ke sekolah baruku sangat baik. Guru-gurunya sangat ramah, begitu juga dengan murid-muridnya. Disinilah tempat pertama aku belajar mengaji, menulis, membaca, menggambar, dan menghitung sederhana. Aku sangat suka sekali ketika pelajaran menulis dan membaca. Aku sudah lancar membaca sejak aku duduk di TK B. Satu hal yang sangat aku senangi dari sekolah baruku adalah berbagai macam permainan yang terdapat di dalamnya. 
Ulang tahun ke-3
Ulang tahun ke-5
Ketika aku TK, aku sangat malu dan takut untuk bertemu orang lain. Di sekolah baruku, tidak ada satupun yang aku kenal sampai aku harus ditunggui oleh nenekku di dalam kelas. Ketika aku TK, aku diantar oleh om, tante, atau nenekku ke sekolah karena mama dan papaku selalu berangkat kerja pagi. Aku sangat dekat dengan tante dan nenek. Aku selalu ikut kemanapun tanteku pergi. Bahkan, ketika tanteku ingin pergi kuliah saja aku memaksa untuk ikut sampai tanteku harus membelikan makanan atau minuman kecil terlebih dahulu agar aku mau ditinggal di rumah.

Ketika TK, aku pernah menjuarai lomba menari se-Jakarta. Saat itu aku bersama anak-anak dari sekolah lain mewakili  Jakarta Pusat  menari tari ‘Ondel-Ondel’. 

Setiap sore aku selalu bermain dengan teman-temanku. Kami semua tinggal berdekatan. Hampir setiap hari aku bersepeda di rumah salah satu temanku bersama dengan yang lainnya. Tetapi dari kami semua, bisa dibilang aku adalah yang paling kecil. Pada waktu itu, teman-temanku yang lain sudah duduk di bangku sekolah dasar. Kami selalu bermain bersama, tapi perlahan-lahan salah satu dari kami pindah tempat tinggal sehingga kami sudah tidak bisa bermain bersama lagi.

Tahun 1998, ketika aku berumur 4 tahun terjadi kerusuhan besar atau yang dikenal dengan “Kerusuhan Mei 1998” yang terjadi pada tanggal 13-15 Mei 1998. Kerusuhan ini diawali oleh krisis ekonomi global yang bermula pada tahun 1997 yang turut dirasakan oleh Indonesia. Saat itu kurs dollar terhadap rupiah melonjak tajam yang berujung pada PHK masal. Kerusuhan ini juga dipicu oleh insiden Trisakti dimana 4 mahasiswa Universitas Trisakti tewas pada demonstrasi yang terjadi pada tanggal 12 Mei. Kerusuhan ini berujung pada mundurnya Presiden Soeharto yang kemudian digantikan oleh wakilnya yaitu Bacharuddin Jusuf Habibie.

Rumahku yang berhadapan langsung dengan Jalan Gatot Subroto membuatku dapat melihat dan mendengar jelas demo yang dilakukan oleh para demonstran. Aku pernah menyaksikan langsung para demonstran merusak pagar Jalan Tol dan melempar batu. Bahkan pernah aku sampai merasakan gas air mata yang di semprotkan oleh polisi dan rumahku penuh dengan para demonstran yang berlindung dari kejaran polisi.

MASA SD
Setelah lulus dari TK pada tahun 2000, aku melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SDN Bendungan Hilir 05 Pagi. Ketika itu, sekolahku ini merupakan salah satu sekolah percontohan yang ada di Jakarta. Ketika kelas 1 dan 2, aku bersekolah dari pukul 07.00 –10.30, sedangkan ketika kelas 3-6 aku bersekolah dari pukul 07.00-12.00.

Saat aku kelas 1, mamaku melahirkan adik perempuan yang pertama. Aku sangat senang sekali karena akhirnya aku mempunya adik. Sejak TK, aku selalu menginginkan adik dan iri melihat teman-temanku yang bermain dengan adiknya. Adikku diberi nama Dwi Amira Ramadhanti. Aku memanggilnya Anti. Adikku lahir pada tanggal 29 November 2000, 3 minggu setelah kakek buyutku meninggal. Kakek buyutku meninggal karena terkena stroke. Aku sangat sedih ketika itu karena aku sangat dekat dengan kakek buyutku. Aku tidak menyangka beliau akan pergi secepat itu. Itu adalah pertama kalinya aku merasakan kehilangan orang yang aku sayangi. Namun ternyata aku harus kembali kehilangan orang yang kusayangi untuk kedua kalinya ketika aku duduk di kelas

Ketika SD, aku sangat menyukai pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Bahasa Inggris. Saat aku duduk di kelas 5, aku mengikuti lomba cerdas cermat IPS, tetapi saying perjalananku hanya sampai di tingkat kotamadya. Aku juga cukup aktif di organisasi Palang Merah Remaja (PMR).  Aku beberapa kali mengikuti kegiatan PERSAMI (Perkemahan Sabtu Minggu) dan pernah menjadi juara III lomba cerdas cermat PMR se-Jakarta bersama 2 orang temanku. Aku juga mengikuti les tari Bali. Sejak masih TK, aku sangat suka menari. Tetapi sayangnya aku hanya mengikuti les tari Bali sampai selesai 3 tarian saja.

Tari Pendet
Banyak sekali peristiwa yang terjadi ketika aku duduk di sekolah dasar. Ketika kelas 3, terjadi perang antara Irak melawan Amerika Serikat. Di Indonesia sendiri terjadi peristiwa Bom Bali I yang terjadi pada tanggal 12 Oktober 2002 yang banyak memakan korban jiwa, baik WNI maupun WNA. Kasus terorisme tidak berhenti sampai disitu, kali ini giliran Bandara Soekarno-Hatta yang mendapat ancaman bom. Kemudian pengeboman Hotel JW Marriot di daerah Mega Kuningan. Pada tahun 2004, ancaman terorisme masih berlanjut. Kali ini terjadi pengeboman di Kedutaan Besar Australia yang terletak di Kuningan. Ledakannya sangat besar dan terdengar sampai sekolahku yang berada di Pejompongan.  Dari segi politik, kemenangan Golkar dalam pemilihan umum mengantarkan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden  secara langsung oleh rakyat. Pada tahun 2003 sampai 2004 terjadi “Operasi Terpadu” atau Operasi Militer Indonesia di Aceh menyusul pemberontakan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Selama operasi ini, Megawati yang menjabat sebagai presiden pada saai itu menetapkan Darurat Militer di Aceh selama 6 bulan. Pada 26 Desember 2004, ketika aku kelas 5 terjadi peristiwa Tsunami akibat gempa bumi dahsyat  di dasar Samudera Hindia. Peristiwa ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga sampai ke Srilanka, Malaysia, Thailand, dan beberapa Negara lain. Di Indonesia, jumlah korban mencapai 126.915 orang yang meninggal dunia dan masih banyak korban luka-luka lainnya. Pada tahun 2005 diselenggarakan KTT Asia-Afrika di Jakarta dan Bandung. Bencana alam masih juga terjadi, kali ini gempa kembali terjadi di Laut Banda dan Sumatera pada tahun 2005 tetapi tidak menyebabkan tsunami. Selain itu, tahun 2006 gempa mengguncang Jawa, Yogyakarta, dan dua kali di Sulawesi pada Januari dan Juli. Di tahun yang sama terjadi musibah KM Senopati Nusantara yang tenggelam. Aksi terorisme juga masih berlanjut dengan adanya Bom Bali II, Bom Palu, dan Bom Tentena.


Perpisahan SD

MASA SMP
Setelah lulus dari Sekolah Dasar pada tahun 2006. Aku melanjutkan pendidikan wajib belajar 9 tahunku di SMP Labschool Cinere. Saat SMP, aku kembali tinggal bersama kedua orang tua dan adik-adikku. Saat aku kelas 6 SD, mereka semua pindah ke rumah baru yang berada di Sawangan karena lokasinya lebih dekat dengan kantor papaku yang berada di Bogor. Aku memutuskan untuk tidak ikut pindah karena aku berada dalam tahun terakhirku di SD. Jadi aku tetap tinggal di rumah nenekku.

Kegiatan pertama yang aku lalui di SMP adalah Masa Orientasi Siswa. Kami dibagi menjadi beberapa kelompok. Kebetulan saat itu Piala Dunia baru saja berakhir, jadi nama kelompok merupakan nama-nama Negara yang berpartisipasi di Piala Dunia. Aku tergabung dalam kelompok Brazil. Tiap kelompok terdiri dari 6-8 orang. MOS berlangsung selama 3 hari. 3 hari itu sangat melelahkan karena aku harus sampai sekolah pukul 05.30 dan pulang pukul 17.00. Selama 3 hari itu kami diperkenalkan budaya Labschool seperti budaya lari pagi setiap hari Jumat.

Tahun pertamaku di SMP diisi dengan kegiatan wajib seperti Pesantren dan Lidersip. Menurutku yang paling menarik adalah kegiatan Lidersip. Lidersip merupakan singkatan dari “Latihan Kaderisasi Siswa Indonesia Pelopor”. Dalam kegiatan Lidersip ini kami ditempa oleh Kopassus selama 6 hari 5 malam di Batujajar dan Situlembang. Awalnya sangat malas sekali dengan kegiatan ini. Kesan pertamaku terhadap Lidersip juga tidak begitu baik. Selama 6 hari itu kami dididik dengan sangat ketat oleh para pelatih. Kami harus makan komando, kami dijemur dibawah terik matahari, dibentak-bentak dan masih banyak lagi. Lama-kelamaan kegiatan ini menjadi sangat seru dan kami menjadi terbiasa dengan sikap para pelatih. Di Lidersip ini, aku dapat mencoba rappelling untuk pertama kalinya dan sangat menyenangkan.

Saat SMP, aku cukup aktif dalam ekstrakurikuler Jurnalistik. Ketika kecil, aku sangat suka menulis. Saat TK, puisi karyaku pernah dimasukkan oleh mamaku ke sebuah majalah anak-anak. Dalam ekstrakurikuler ini, aku diajarkan untuk menerbitkan sebuah majalah. Aku dan teman-temanku menerbitkan sebuah majalah berjudul ‘Line Up’ tiap 6 bulan sekali. Kami cukup aktif dalam mencari berita. Hampir segala kegiatan sekolah  yang kami selenggarakan dan ikuti selalu kami liput. Aku juga tergabung dalam anggota OSIS. Jabatanku adalah Badan Pengurus Harian (BPH). Aku tergabung dalam BPH bersama ketiga temanku lainnya. Dari OSIS ini aku dapat belajar banyak hal, terutama organisasi dan kepemimpinan. Program kerja kami cukup banyak, tapi yang paling aku ingat adalah ‘Labstars’. Labstars merupakan kompetisi olahraga dan seni antara SMP di Jakarta dan sekitarnya.

Banyak sekali peristiwa yang terjadi ketika aku SMP. Yang paling diingat dalam sejarah adalah terpilihnya Barack Obama sebagai Presiden Amerika Serikat yang ke-44, beliau terpilih pada tanggal 4 November 2008. Selain itu, tahun 2008 juga menjadi tahun penyelenggaraan pesta olahraga terbesar di dunia, yaitu Olimpiade Beijing. Sementara itu, bencana alam kembali melanda Indonesia. Kali ini giliran Sulawesi yang diguncang gempa. 4 korban dinyatakan tewas sedangkan 59 lainnya luka-luka. Dari segi politik, pada tahun 2007 diselenggarakan Pilkada DKI Jakarta. Hasil rekapitulasi perhitungan suara oleh KPU DKI Jakarta menyatakan bahwa Fauzi Bowo-Prijanto unggul dengan persentase 57,87% terhadap Adang Daradjatun-Dani Anwar dengan persentase 42,13%.

Masa SMP ku penuh dengan kenangan, terutama orang-orang yang ada di dalamnya baik teman-teman maupun guru-guru. Guru dan murid sudah seperti teman, kami berbagi berbagai macam hal mulai dari yang pahit sampai yang manis. Mereka semua mengajarkanku banyak hal, terutama apa arti persahabatan itu sebenarnya. Kebersamaan sangat erat diantara kami sehingga kami bisa menjaga kekompakkan. Mereka adalah keluargaku yang tidak akan tergantikan.
Bersama 8 sahabatku
OSIS Catur Cemara
MASA SMA
Setelah lulus SMP pada tahun 2009, aku melanjutkan pendidikanku di SMA Labschool Kebayoran dan menjadi angkatan IX. Sebenarnya, ini bukan sekolah pilihanku. Sejak pertama, aku ingin melanjutkan pendidikan di SMA negeri, tetapi ternyata nilai UN-ku masih kurang untuk masuk ke sekolah yang aku mau. Sangat kecewa pada awalnya, tapi kekecewaan itu hilang setelah aku mengetahui banyak informasi mengenai sekolah baruku ini.

Seperti biasa, kegiatan pertamaku adalah Masa Orientasi Siswa. Rasa lelah yang aku rasakan tidak beda jauh dengan MOS ketika SMP. Tapi sekarang aku harus bangun lebih pagi karena sekolahku jauh dari rumah. Tidak begitu susah bagiku untuk beradaptasi dengan budaya labschool karena ketika SMP aku juga sudah pernah merasakannnya.

Tahun pertamaku di SMA kulalui dengan penuh beban. Pertama, aku harus beradaptasi dengan lingkungan dan pelajaran. Cara mengajar guru-guruku sekarang berbeda ketika waktu SMP. Cara mengajarnya lebih cepat dan pelajarannya lebih sulit. Selain itu, terdapat beberapa kegiatan wajib bagi kelas X yang sangat melelahkan, seperti Pesantren, Trip Observasi (TO), Studi Lapangan, dan Bintama. Belum lagi aku harus focus pada penjurusan, apalagi aku ingin masuk kelas IPA.

Tahun pertamaku juga penuh dengan kenangan. X-E merupakan keluarga pertamaku. Kami semua berjuang bersama untuk mengejar pelajaran, banyak suka dan duka yang kami lalui bersama. Mulai dari berjuang menghadapi remedial yang ada sampai pergi bersama. Dari segala kegiatan yang ada di kelas X, yang paling berkesan bagiku adalah Trip Observasi, Studi Lapangan, dan Bintama. Oktober 2009, selama 5 hari 4 malam kami berada di Kampung Pasir muncang untuk melakukan Trip Observasi. Saat Trip Observasi, kami dibagi ke dalam beberapa kelompok. Saat itu aku tergabung dalam kelompok Melinting bersama 7 teman lainnya. Setiap kelompok mendapatkan 1 orang tua asuh. Di rumah orang tua asuh tempat kami menginap, selain itu kami juga harus membantu pekerjaan orang tua asuh. Penjelajahan merupakan kegiatan yang paling seru dalam Trip Observasi. Saat Trip Observasi inilah akhirnya angkatanku mendapatkan nama yaitu, Nawa Drastha Sandyadira. Kegiatan ini membuatku semakin dekat dengan teman yang lain. Lalu pada Januari 2010, kami ke Bandung untuk studi lapangan. Kami berada di Bandung selama 2 hari 1 malam. Di Bandung kami mengadakan kunjungan ke berbagai tempat seperti museum geologi, PT. Pindad, tempat bioteknologi, tempat rekreasi di ciater, dan kami diberi waktu belanja bebas.



Sedangkan Bintama adalah kegiatan untuk melatih kepemimpinan. Selama 5 hari kami berada di Serang untuk ditempa oleh Kopassus. Sebenarnya kegiatan ini hampir sama dengan kegiatan Lidersip ketika SMP. Kami diajari PBB, cara membaca kompas, outbond, dan kegiatan lainnya. Suka dan duka banyak aku rasakan ketika Trip Observasi dan Bintama. Mulai dari berpanas-panasan, dibentak-bentak, sampi mandi yang tidak lebih dari 2 kali dalam 5 hari. Tapi dibalik semua itu, aku mendapatkan pembelajaran yang banyak.

Dibalik segala kesulitan yang aku lalui, ternyata di luar sana lebih banyak orang yang mengalami kesulitan. 30 September 2009, Padang diguncang gempa dengan kekuatan 7,6 Mw. Bahkan, gempa ini juga terasa hingga Singapura dan Malaysia. Bencana ini banyak memakan korban jiwa maupun korban luka-luka lainnya dan menyebabkan kerugian materil yang cukup besar.

Saat ini, aku berada di kelas XI IPA 1 dan menjadi anggota OSIS Dranadaraka Wiraksaka. Senang dan bangga sekali rasanya aku bisa mendapatkan apa yang aku inginkan. Sejauh ini, kelas XI jauh lebih menyenangkan dibandingkan kelas X dulu. Januari 2011, kami seangkatan pergi ke Yogyakarta untuk melakukan studi lapangan. Kami berada di Yogyakarta selama 3 hari 2 malam dan menginap di Grand Quality Hotel. 
Perjalanan di Jogja sangat menyenangkan, kami pergi ke candi Prambanan, Sendratari Ramayana, Sritex, Jalan Malioboro, Universitas Gajah Mada, dan berbagai tempat menarik lainnya.

Kelas XI juga dipenuhi dengan berbagai macam program kerja OSIS. Bulan Februari lalu, kami sukses menyelenggarakan Skybattle. Kemudian, bulan Mei nanti bidang kerjaku akan menyelenggarakan Jakarta In Global yang bersamaan juga dengan Skynation. Lalu bulan Juli akan ada Skylite dan Sky Avenue yang paling ditunggu-tunggu. Aku berharap semua kegiatan akan berjalan sukses begitu juga dengan akademis kami. Semoga kami semua bisa naik ke kelas XII dengan nilai yang maksimal. Amin.

Bersama sahabatku; Dyla, Edsa, dan Puthi
XI IPA1

X-E

MIMPI & HARAPAN 
Tidak terasa bulan Agusutus nanti aku akan tepat menginjak usia 17 tahun. Aku berharap aku dapat lulus SMA dengan teman-teman Nawa Drastha Sandyadira dengan nilai UN yang baik. Kemudian, aku akan mengikuti jejak kedua orang tuaku melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di luar negeri. Aku akan membangun sekolah untuk anak-anak yang kurang mampu. Aku akan menjadi dokter yang selalu berusaha dengan keras untuk menyembuhkan pasiennya. Saat waktunya tiba, aku akan tinggal di New York dan mendapatkan pengalaman baru. Lalu aku akan menghabiskan masa tuaku dengan berkeliling dunia dengan orang yang aku sayangi. Ketika waktuku habis, aku akan tidur selamanya dengan tenang dan masuk surga. Amin.


Sie. Edukasi 
Nawa Drastha Sandyadira 
Shanghai, China 2010








   

0 comments:

Post a Comment

 

Design modified by mugimunteng | Basic Design by Dzignine in Collaboration with Trucks, SUV, Kidney Stones