otakatikawas!

otakatikawas!

TUGAS-1 : (AUTOBIOGRAFI) : 16 TAHUN HIDUP SAYA

|
Oleh : Inas Raras Maheningtyas [XI IPA 1]

Inas Raras Maheningtyas adalah seorang siswi kelas XI IPA1 SMA Labschool Kebayoran angkatan Nawa Drastha Sandyadira. Berikut adalah autobiografinya.



MASA BALITA (1994-1999)

Senin, 3 Oktober 1994, sekitar pukul 18.00 sore hari menjelang waktu magrib, saya lahir dari ayah dan ibu saya, Tato Koestanto Koesnan dan Sri Lestari, di Rumah Sakit Asih, Kebayoran. Hari itu, untuk pertama kalinya saya membuka mata dan melihat dunia. Hari itu pula, orang tua saya memberi saya nama Inas Raras Maheningtyas. “Kami sudah mempersiapkan nama itu dari jauh-jauh hari. Inas artinya hati yang baik, Raras artinya cantik, dan Maheningtyas berarti hati yang suci dan bening.”, itulah yang dikatakan ayah saya mengenai asal usul nama saya. Pada tahun 1994 dimana saya lahir, Indonesia masih pada masa orde baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto. Tahun saya lahir juga bersamaan dengan tahun dimana Piala Dunia ke-15 diselenggarakan, dengan kemenangan diraih oleh Negara Brazil.

Ketika umur saya masih di bawah 1 tahun, sehari-hari yang dapat saya lakukan hanya berteriak dan menangis. Hidup saya bergantung sepenuhnya pada orang tua dan keluarga saya. Saya belum bisa makan sendiri, buang air sendiri, ataupun berjalan sendiri. Semua yang saya lakukan harus dengan bantuan orang tua dan keluarga saya. Saya disuapi, digendong, serta dimandikan. Seiring berjalannya waktu, saya mulai mengenali satu per satu keluarga saya dan dapat mengerti sedikit demi sedikit apa yang mereka katakan. Setiap hari Ayah dan Ibu saya mengajari saya bagaimana cara berjalan dan berbicara, hingga akhirnya ketika saya menginjak usia 2 tahun, saya mulai lancar berjalan, dan mengenal beberapa kata.

Selain orang tua saya, saya juga diajari banyak hal oleh kakak saya. Saya terlahir dengan memiliki seorang kakak perempuan yang usianya dua tahun lebih tua, namanya Garini Sabila Lestari. Ia sangat menyayangi saya sejak saya kecil. Ia menemani saya bermain, serta mengajari saya banyak hal. Nenek saya seringkali membelikan kami baju kembar, sehingga hampir di semua foto masa kecil saya, saya mengenakan baju yang sama dengan kakak saya.

Saya memulai pendidikan saya sejak orang tua saya mendaftarkan saya di Taman Kanak-Kanak Islam Harapan Ibu pada Juli 1998. Taman Kanak Kanak tersebut tidak jauh dari rumah sehingga mudah dijangkau. Di sana saya mulai belajar banyak hal, baik dalam tulis-menulis, menggambar, bernyanyi, dan bermain. Sejak masuk Taman Kanak-kanak, saya juga mulai belajar untuk berteman dengan teman-teman sebaya saya, berbicara dengan mereka, serta bermain bersama mereka.

Pada 1998, tahun masuknya saya ke Taman Kanak-kanak, Negara Indonesia sedang dilanda krisis moneter. Krisis tersebut menyebabkan kehidupan masyarakat Indonesia terganggu. Pada 13-15 Mei 1998, pecahlah kerusuhan yang dikenal dengan Kerusuhan Mei 1998, yang diawali oleh krisis keuangan di Asia dan dipicu oleh tragedi Trisakti dimana empat mahasiswa Universitas Trisakti ditembak dan terbunuh dalam demonstrasi 12 Mei 1998. akibat kerusuhan ini, Presiden Soeharto yang pada saat itu menjabat sebagai Presiden RI mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998 untuk menghindari ketidakstabilan kondisi Negara Indonesia, dan digantikan oleh B.J Habibie.

Setahun berikutnya, ketika saya naik ke kelas TK B, saya bertemu dengan seorang teman bernama Rahmadina Putri. Ia merupakan salah satu sahabat baik saya sejak TK, hingga sekarang. Selain belajar, saya juga mendapat beraneka ragam pengalaman baru dalam mengikuti perlombaan. Di sana saya belajar bagaimana berjuang meraih kemenangan. Dari beragam lomba yang saya ikuti di Taman Kanak-kanak, saya berhasil memenangkan beberapa lomba di antaranya seperti Juara II menggambar dan mewarnai tingkat Taman Kanak-kanak, Juara III lomba mengikat sepatu, Juara II lomba memasukan bola dalam keranjang, serta Juara Harapan I kompetisi Abang dan None Jakarte.



MASA SMP (2006-2009)

Juli 2006, saya memulai pendidikan menengah pertama saya di SMP Labschool Kebayoran. 3 hari pertama di awal tahun pembelajaran, saya mengikuti Masa Orientasi Siswa yang merupakan sebuah program perkenalan budaya sekolah bagi siswa siswi baru. Acara tersebut diadakan oleh OSIS pada masa itu, dengan tujuan mengenalkan budaya-budaya Labschool pada siswa siswi yang baru masuk. Di SMP, pelajaran sekolah semakin bervariasi dan semakin sulit. System pembelajarannya pun sangat berbeda dari Sekolah Dasar. Di Labschool, kami menggunakan system moving class, di mana bukan guru yang mendatangi kelas-kelas siswa, namun siswa yang mendatangi kelas guru. Saya cukup menyukai system ini karena membuat kami tidak bosan berada di kelas yang sama sehari penuh. Di SMP juga tidak ada urutan peringkat kelas, sehingga pada penerimaan rapor, kami hanya menerima nilai-nilai hasil pembelajaran selama 1 semester.

Ketika saya naik ke kelas 8, saya mengikuti LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) yang merupakan seleksi awal bagi siswa siswi yang ingin menjadi anggota OSIS. Saya berhasil diterima pada tahap seleksi awal, namun sayang, saya tidak berhasil lolos di tahap seleksi yang kedua. Lalu pada Januari 2008, saya dan teman-teman satu angkatan Averla Sixeras (Angkatan 6 SMP Labschool Kebayoran) mengikuti kegiatan wajib sekolah bernama BIMENSI (Bina Mental Siswa) yang merupakan pelatihan kepemimpinan siswa oleh Tentara Angkatan Laut (Marinir). Saya mendapatkan banyak pelajaran dalam kegiatan tersebut. Di sana kami dilatih untuk menjadi lebih disiplin dan mandiri.

Di SMP, saya mendaftarkan diri untuk mengikuti ekstrakulikuler tari tradisional. Pada Juni 2008, saya dan teman-teman ekskul tari tradisional saya melakukan misi kebudayaan ke Singapura untuk menampilkan beberapa tarian tradisional Indonesia seperti tari indang, tari saman, tari air, tari rumpi pasar, dan tari iris ketimun. Itu merupakan pertama kalinya saya mendapat kesempatan untuk pergi ke luar negeri. Saya mendapatkan banyak pengalaman mengesankan dalam misi kebudayaan tersebut. Saya juga belajar hidup mandiri karena saya tidak ditemani orang tua saya selama 5 hari di Singapura.

Ketika saya naik ke kelas 9, saya harus mulai focus kembali ke Ujian Nasional. Saya mulai mengikuti les privat dan mengikuti pelajaran tambahan di sekolah. Saya lulus SMP pada Juni 2009, dan berhasil lolos ujian jalur khusus ke SMA Labschool Kebayoran. Sama seperti awal masuk SMP, saya mendapat surat rekomendasi untuk mengikuti tes masuk Kelas Akselerasi. Saya berhasil lolos seleksi, namun pada akhirnya saya mengundurkan diri karena saya memutuskan untuk belajar di kelas regular.




MASA SMA (2009-2011)

Bulan Juli 2009 merupakan awal kehidupan saya di SMA Labschool Kebayoran. Seperti layaknya saat SMP, saya mengikuti Masa Orientasi Siswa selama 3 hari pada awal tahun pelajaran. Saya bertemu dengan banyak teman-teman dan guru-guru baru.

Di kelas 10, kami disibukan oleh berbagai macam kegiatan sekolah yang wajib dijalani. Pada bulan ramadhan 2009, OSIS SMA Labschool Kebayoran mengadakan acara pesantren di sekolah bernama PILAR. Lalu pada Oktober 2009, kami mengikuti kegiatan Trip Observasi ke desa, dimana kami mendapat kesempatan untuk merasakan bagaimana hidup di desa. Di acara inilah angkatan saya yang bernama Nawa Drastha Sandyadira, terbentuk. Lalu Januari 2010, kami melakukan studi lapangan ke Bandung, mengunjungi berbagai macam tempat seperti Balai Inseminasi Buatan, Museum Geologi, dan sebagainya.

Juni 2010, kami mengikuti kegiatan BINTAMA (Bina Mental Kepemimpinan Siswa) yang wajib diikuti seluruh siswa. Kegiatan ini sejenis dengan kegiatan BIMENSI saat SMP, namun di BINTAMA, kami dilatih oleh KOPASSUS dari Angkatan Darat. Lalu saya mengikuti kegiatan LAPINSI (Latihan Kepemimpinan Siswa) yang merupakan tahap awal seleksi bagi siswa siswi yang mencalonkan diri menjadi anggota OSIS. Dilanjutkan dengan TPO, tahap ke-2, dimana terdapat tes fisik, tes agama, dan tes presentasi. Saya berhasil lulus hingga seleksi terakhir, dan menjadi anggota OSIS Dranadaraka Wiraksaka sebagai Seksi Kesehatan dan Kemanusiaan Masyarakat 3. Kami dilantik pada tanggal 17 Agustus 2010, bersamaan dengan HUT RI KE-65, setelah kami melaksanakan Lari Lintas Juang pada tanggal 9 Agustus 2010.

Selain itu, di tahun 2010 ini, saya juga disibukkan oleh ekstrakulikuler saya karena selama 6 bulan kami harus berlatih Tari Saman, Tari Piring, Tari Salama, Tari Nandak Ganjen, dan Tari Rapai Geleng, untuk persiapan penampilan kami di Festival Kebudayaan di kota Romans, Perancis pada 3-11Juli 2010. Setelah seminggu kami mengikuti Festival tersebut, kami pun melanjutkan perjalanan tur kami keliling Eropa. Kami mengunjungi beberapa Negara di antaranya adalah Belgia, Belanda, Jerman, Swiss, dan Italy. Sepulangnya dari perjalanan kami di Eropa selama 21 hari tersebut, kami memulai tahun kedua kami di SMA dan saya masuk ke kelas XI IPA 1, dimana saya berada sekarang.

Di tahun kedua saya di SMA, saya dan teman-teman Nawa Drastha Sandyadira disibukan oleh berbagai macam program kerja OSIS Dranadaraka Wiraksaka, mulai dari Sky Care, Sky Battle, Sky Fest, Sky Medic, dan yang lainnya. Bulan Februari lalu, kami berhasil menyelenggarakan Sky Battle dengan lancar. Di awal April, kami pun sukses mengadakan program Sky Medic di kelurahan Pondok Betung. Kini kami sedang dalam proses penggalangan dana untuk program kerja terbesar kami, Sky Avenue yang akan diselenggarakan pada 30 Juli mendatang. Selain itu kami juga masih memiliki banyak program kerja dari bermacam-macam seksi yang masih harus dijalankan.




IMPIAN MASA DEPAN

Semua orang tentu memiliki impian dan cita-cita masing-masing. Saya yang kini berada di kelas XI IPA 1, sedang berusaha mempertahankan nilai-nilai saya agar dapat memudahkan kelulusan saya di masa yang akan datang. Selain itu saya telah mendaftarkan diri di bimbingan belajar INTEN dalam rangka mempersiapkan Ujian Nasional dan seleksi masuk Perguruan Tinggi di kelas 12 nanti.

Cita-cita saya dari kecil adalah menjadi seorang dokter atau arsitek. Namun seiring berjalannya waktu, pemikiran dan keinginan saya sedikit demi sedikit berubah. Kini saya berpikir untuk meneruskan pelajaran ke Institut Tekhnologi Bandung atau Universitas Indonesia. Saya masih bimbang dalam memilih jurusan yang akan saya ambil di masa depan. Saya berharap saya dapat diterima di fakultas yang sesuai dengan minat dan bakat saya. Dan saya berharap, saya akan mendapat pekerjaan yang layak dan sesuai dengan minat dan bakat saya, serta menjadi orang yang berguna bagi orang banyak di masa depan.


PERIODESASI KEHIDUPAN

1994 : Lahir di Jakarta, 3 Oktober 1994, di Rumah Sakit Asih, Kebayoran.

1998 : Mengawali pendidikan pertama di TK Islam Harapan Ibu, Jakarta.

2000 : Lulus dari TK Islam Harapan Ibu, melanjutkan ke SD Islam Harapan Ibu.

2006 : Lulus dari SD Islam Harapan Ibu, melanjutkan ke SMP Labschool Kebayoran

2009 :Lulus dari SMP Labschool Kebayoran, melanjutkan ke SMA Labschool Kebayoran.

2012 : Lulus Dari SMA Labschool Kebayoran, melanjutkan ke Institut Tekhnologi Bandung Fakultas Tekhnik Farmasi.

2016 : Lulus dan mendapatkan gelar Sarjana, kemudian mendapat pekerjaan yang terbaik, sesuai minat dan bakat.


* * *


OLEH : INAS RARAS MAHENINGTYAS XI IPA 1

Thankyou for reading :)

0 comments:

Post a Comment

 

Design modified by mugimunteng | Basic Design by Dzignine in Collaboration with Trucks, SUV, Kidney Stones