otakatikawas!

otakatikawas!

Autobiografi (Andry. S)

|

Nama : Andry Sudhariandi
Kelas : XI - IPA 1

17 Mei 1994, pada tanggal itulah saya, Andry Sudhariandi lahir. Lhokseumawe adalah tempat saya dilahirkan. Lhokseumawe merupakan salah daerah di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Pada saat itu, Indonesia dipimpin oleh Soeharto, yang juga ia adalah pemimpin pada masa orde baru.
Saya memiliki satu orang Bapak yang tahun ini berumur 56, dan juga seorang ibu yang berumur 50. saya juga memiliki 2 orang kakak, satu kaak laki-laki yang saat ini sedang kuliah di Universitas Indonesia dengan jurusan Arkeologi dan seorang kakak perempuan yang juga sedang kuliah di bidang Kedokteran Gigi di Universitas Moestopo.
Sejak lahir saya tinggal di Lhokseumawe bersama kedua orang tua dan juga satu kakak laki-laki dan satu kakak perempuan. Hingga umur saya menginjak 5 tahun lebih 6 bulan, saya tumbuh dan besar di kota ini. Setelah itu, saya bersama keluarga pindah ke Jakarta. Namun bapak tidak ikut pindah karena harus tetap melanjutkan kerja disana. Hal itu dikarenakan situasi dan kondisi di aceh sangat tidak aman. Karena GAM sangat mengancam daerah-daerah di Aceh. Bahkan dari dekat rumah saya, terkadang terdengar suara-suara peluru yang diletuskan oleh GAM itu.
Selain kejadian itu, pada masa ini juga terjadi kerjadian bersejerah di Indonesia. Pada tahun 1997, kerisis finansial mempengaruhi negara-negara yang berada di asia dan disebut juga krismon (Krisis Moneter). IMF membantu dengan bantuan 23 miliar dolar, namun saat itu nilai rupiah sedang jatuh karena ketakutan dari hutang perusahaan, penjualan rupiah, permintaan dolar yang kuat.


Awal mula di Jakarta, saya bersama ibu dan dua kakak saya tinggal bersama keluarga dari kakak perempuan ibu saya. Kami tinggal di sana kurang lebih selama setengah tahun. Setelah itu kami pindah ke rumah kami yang baru saja jadi saat itu di wilayah Cibubur.
Di Jakarta ini saya disekolahkan di sebuah sekolah islam yang terletak di daerah Cijantung. Nama sekolah tersebut adalah SDI P.B Sudirman. Di sekolah ini saya belajar sangat banyak. Mulai dari menulis, membaca, menghitung, dan lainnya. Selama kuranglebih dua tahun 6 bulan saya tinggal di Jakarta. Saya kembali lagi ke tempat lahir saya, Lhokseumawe. Kira-kira saat itu saya berusia 7 tahun.
Pada periode itu, terjadi sebuah peristiwa penting di Indonesia. Yaitu Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 1999. Pemilihan ini diselenggarakan serentak pada tanggal 7 Juni 1999 untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota) se-Indonesia periode 1999-2004. Meskipun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meraih suara terbanyak (35%), namun yang diangkat menjadi presiden bukanlah calon dari partai itu (Megawati Soekarnoputri), melainkan dari Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Abdurrahman Wahid. Hal ini dimungkinkan untuk terjadi karena Pemilu 1999 hanya bertujuan untuk memilih anggota MPR, DPR, dan DPRD, sementara pemilihan presiden dan wakilnya dilakukan oleh anggota MPR.
Di Lhokseumawe saya kembali bertemu dengan bapak saya kembali. Setelah sekian lama tidak tinggal bersama, akhirnya pada saat itu kamu dapat berkumpul bersama lagi. Saat itu saya duduk di bangku SD kelas 3. saya di sekolahkan di SD Yapena. Mulai saat itu saya sangat tertarik bermain bola. Bola merupakan hobi saya yang pertama kali. Banyak sekali kengangan-kengangan yang indah saat itu. Mulai dari belajar sepeda, bermain bola bersama teman, mengikuti lomba paduan suara, dan banyak lagi lainnya. Saat itu, saya hanya memiliki PS di rumah. Dan hanya itulah satu-satunya permainan yang saya mainkan dirumah. Setiap akhir minggu pasti saya memainkanya bersama teman dan kakak. Suatu ketika, PS saya rusak. Lalu saya bersama bapak dan ibu pergi untuk memperbaikinya. Diluar dugaan, bapak saya bukannya memperbaiki PSnya, tapi menanyakan hal-hal tentang PS2, dimana saat itu PS2 sangat popular dan saya sangat ingin memilikinya. Akhirnya, bapak saya malah membeli PS2 dan tidak memperbaik PSnya. Saya sangat bahagia dan sangat berterima kasih kepada bapak saya!
Pada saat awal kelas 5, keluarga saya sudah berencana pindah lagi ke Jakarta. Jadi ketika saya naik ke kelas 5, ke dua kakak saya pindah duluan. Yang laki-laki melanjutkan SMA ke Krida Nusantara di bandung, dan yang perempuan melanjuat SMPnya di Bina Insani, Bogor. Sedangkan saya tetap bersama bapak dan ibu di Aceh hingga awal tahun 2005.
Ketika awal Desember, ke 2 kakak saya bersama nenek dan saudara saya berlibur ke Aceh hingga akhir Desember. Kami bersenang-senang bersama saat itu. Hingga suatu pagi di tanggal 26 Desember 2004, terjadi gempa yang luar biasa. Kami semua panic dan langsung keluar rumah untuk menghindari runtuhnya rumah. Alhamdulillah tidak korban atau barang yang pecah atau rusak satu pun di rumah kami. Saat itu telfon dan televisi di rumah kami putus, tidak dapat sinyal. Hingga esok paginya, saudara kami yang berada di Jakarta menghubungi kami dan menanyakan kabar kami. Tentunya kami heran dan bingung mengapa mereka begitu panic. Ternyata setelah gempa luar biasa itu terjadi di daerah Aceh dan sekitarnya. Alhamdulillah lagi, kami selamat dari kiamat kecil tersebut.
Awal tahun 2005 pun tiba. Bulan Januari ini saya bersama bapak dan ibu akan menyusul kakak-kakak saya yang sudah duluan pindah ke Jakarta. Saat itu, akhir-akhir hari saya disana sangat berharga. Saya benar-benar sedih harus meninggalkan kota kelahiran saya dalam jangka waktu lama, mungkin selamanya. Mau tidak mau saya tetap harus pergi ke Jakarta dan berkumpul lagi bersama keluarga.
Di Jakarta saya kembali tinggal di rumah lama saya di Cibubur. Saat ini saya sudah kelas 5. Saya pun disekolahkan di SDI P.B Sudriman, SD yang dulu pernah saya tempati ketika kelas 1 dan 2. selama 1 tahun lebih 6 bulan saya belajar bersama teman-teman di SD ini. Di SD ini juga saya selalu bermain bola ketika istirahat sekolah. Sampai suatu ketika saya bersama teman-teman sempat di hukum karena telat masuk kelas akibat bermain bola.
2006, saya lulus dari SD dan bersiap menuju SMP. Alhamdulillah saya diterima di SMP Labschool Kebayoran. Saat liburan kelulusan. Saya bersama keluarga pergi ke Saudi Arabia untuk menjalankan ibadah Umroh. Saya sangat senang dan bahagia sekali disempatkan untuk Umroh dan melihat keindahan Ka’bah. Selain ke Arab, saya juga mengunjungi Mesir dan Thailand. Benar-benar pengalaman yang tidak terlupakan liburan saat itu.
Pada tahun terjadi peristiwa penting bagi dunia persepakbolaan dunia. Yaitu digelarnya Piala Dunia (World Cup) 2006 di German. Sayangnya, tim yang saya dukung saat itu (perancis) gagal meraih trophy juara. Perancis hanya bisa puas menjadi Runner Up (juara 2) setelah tunduk oleh wakil eropa lainnya, Itali. Perancis kalah dari Itali setelah bermain imbang 1-1. mereka pun harus melanjutkan dengan babak adu pinalti untuk menentukan juara. Gagalnya tendangan dari Trezeguet membawa Itali menjadi juara Piala Dunia tahun ini sekaligus meraih gelar ke 4-nya.
SMP Labschool Kebayoran adalah sekolah dimana saya belajar banyak. Awal mula masuk sekolah ini, saya benar-benar tidak punya teman. Karena saya satu-satunya murid dari SD saya yang masuk SMP ini. Memang hal tersebut membuat saya malu-malu dan tidak percaya diri. Namun lama kelamaan saya mempunyai banyak teman. Kelas 7, saya duduk di kelas 7D. Kelas ini sangat berkesan buat saya. Terdapat banyak teman yang asik dan menyenangkan seperti Ahamd, Dimas, Danto, Galih, Arya dan lainnya. Tentunya mulai dari kelas 7 ini saya juga terus menekuni hobi saya, yaitu bermain bola.
Naik ke kelas 8, saya juga masih mendapat kelas D. namun isinya berbeda. Kata orang-orang, kelas ini merupakan kelas yang bandel. Menurut saya juga begitu. Tetapi, di balik itu semua kami, murid-murid di kelas ini juga berprestasi. Selain di bidang akademik. Kami berhasil meraih gelar juara di pertandingan futsal antar kelas yang cukup bergengsi di SMP ini. Kami yang hanya kelas 8, berhasil meraih gelar juara dan mendaptkan piala bergilir dalam event ini setelah mengalhkan kelas 9 yang juga adalah kakak kelas kami. Kami sangat bangga dengan prestasi ini. Bagaimana tidak, kamu yang hanya kelas 8 bisa meraih juara dengan mengalahkan kelas 9. intinya, Umur tidak mempengaruhi betapa hebatnya lawan, jika kita berusaha keras siapa pun lawannya dan berapa pun umurnya kita masih bisa mengalahkannya.
Di kelas 9, saya benar-benar merasa bahagia. Karena saya bersama tim sepak bola SMP Labschool Kebayoran berhsail menjuarai 2 kejuaraan antar sekolah. Juga menjadi Runner Up di ajang Manchester United Cup tahun 2008 yang di selenggarakan di Senayan. Selain itu, saya juga di nobatkan sebagai Best Goalkeeper dalam ajang itu. Betapa bahagianya diri saya. Ditambah lagi, saya lulus dari SMP Labschool Kebayoran dengan hasil yang cukup memuaskan.
Tahun 2008, saya melanjutkan sekolah saya di SMA Labschool Kebayoran. Banyak sekali kenangan pada masa ini. Awal kelas 10, saya masuk di kelas akselerasi. Namun hanya satu bulan, karena saya tidak mau melanjutkan program itu. Akhirnya saya dimasukkan ke kelas X-A. kelas ini cukup seru. Setiap hari kami belajar bersama, bermain bersama. Saya sangat ingat pada semester 2, sebagian dari teman kami membawa Nintendo DS dan kami bermain bersama.
Di kelas 10 saya juga mengikuti Pesantren, TO (Trip Observasi), Bintama, Lapinsi, dan juga TPO. Semua kegiatan itu membuat saya semakin kenal dengan teman-teman di SMA. Alhamdulillah, setelah melewati kegiatan-kegiatan tersebut saya bisa menjadi OSIS di bidang olahraga.

Pada tahun ini terjadi juga peristiwa menarik bagi dunia seopak bola. Yaitu diseleggarakannya World Cop 2010 di Africa Selatan. Pada tahun ini, Spanyol berhasil meraih gelar juara, yang mana gelar ini adalah gelar piala dunia pertama bagi Spanyol. Spanyol berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Belanda.
Kelas 11, saya berhasil masuk progam IPA. Saya sangat bersyukur bisa masuk IPA karena itu memang cita-cita saya. Saya masuk di kelas XI-IPA 1. kelas ini sangat menyenangkan. Setiap hari kami bermain PES bersama di laptop teman kami. Yang membanggakan dari kelas ini adalah kami berhasil menjadi Runner Up di SkyLeague, yaitu pertandingan antar kelas yang sangat popular di SMA Labschool Kebayoran.

PERIODESASI KEHIDUPAN
1994 : Lahir pada tanggal 17 Mei di RS LNG Arun, Lhokseumawe, Aceh
1999 : Pindah ke Jakarta sementara bersama Ibu dan kakak
2002 : Kembali ke Aceh dan melanjutkan SD
2005 : Pindah lagi ke Jakarta bersama keluarga
2006 : Lulus dari SDI P.B Sudriman dan Masuk SMP Labschool Kebayoran
2009 : Lulus dari SMP Labschool Kebayoran dan Masuk SMA Labschool Kebayoran
2012 : Lulus dari SMA Labschool Kebayoran dan Masuk Universitas Indonesia Fakultas Kedokteran
2016 : Mendapat gelas S1 dan berekrja di RS dan melanjutkan S2
2020 : Mendapatkan Gelar S2 dan menjadi Dokter teladan yang membantu pasien dengan ikhlas, membentuk keluarga yang soleh dan baik juga hidup mapan.

FOTO












QUOTE
"kalau kamu mau jadi dokter, silahkan tapi jangan lupa belajar yang tekun" ibu

0 comments:

Post a Comment

 

Design modified by mugimunteng | Basic Design by Dzignine in Collaboration with Trucks, SUV, Kidney Stones